Tidak ada manusia yang sama, tidak ada anak yang sama, semua anak berbeda-beda.... tapi ada satu pemahaman saya bahwa: Jika semua anak diperlakukan sama perawatannya, diberi makan yang sama kecukupan gizinya (meski berbeda selera), diberi sandang pangan yg sama, diberi kasih sayang yang sama... rasanya tidak ada anak yang " bodoh " melainkan karena dia " malas ".
Karena dia yang " malas " itu sebetulnya sangat pintar...pintar memanfaatkan " situasi dan kondisi" alam sekitarnya, pintar memanfaatkan " kelemahan " kita (sbg orang tuanya yg sangat mengasihi dan menyayanginya), untuk keuntungan dirinya agar " kenyamanan semu" yang selama ini dia dapatkan dan dia nikmati tidak berubah atau bahkan hilang karena harus mulai diajarkan tanggung jawab...
Subhanaallah, rasanya tidak ada orang tua yang tidak sayang pada anaknya ibarat pepatah tidak ada induk harimau yang akan memangsa anaknya sendiri...eh bener gak ya saya mencari perumpamaan?
Tetapi kadang ketika saya melihat pengalaman di lapangan dan pemandangan kehidupan berkeluarga di masyarakat kita, bahwa menuruti kemanjaan anak, terlalu melindungi, terlalu khawatir, dan terlalu-terlalu yang lain sebenarnya adalah awal dari keruwetan/masalah yang sebenarnya ke depannya nanti!
Semakin hari anak kita tumbuh berkembang, tetapi ternyata saking terlalu sayang dan perhatian kita, kita sebagai orang tua malah stagnan alias diam ditempat...tetap memberikan porsi yang sama dari dia kecil mulanya sampai anak kita bertambah umurnya.... (eh semoga saya tidak dalam rangka sok tahu...!)
Akibatnya akal pikirannya dan kepandaiannya berkembang, tetapi kebiasaan anak kecilnya tidak disesuaikan... karena serba kekhawatiran orang tua itu sendiri dan masih mempunyai sifat " terlalu " tadi....
Anak memanfaatkan kesempatan itu untuk " kenyamannya " ...akibatnya begitu ada perubahan situasi dan kondisi sekitarnya, dia tidak siap...!!!,dan berabenya kita sbg orang tua lebih tidak siap lagi menerima pengaduannya, tidak siap menerima kenyataan bahwa mulai ada kekurangan dalam diri kita, yaitu tidak mempersiapkan ananda sesuai dengan tingkat tumbuh-kembangnya dengan proporsional, sehingga dia siap menghadapi situasi dan kondisi lingkungannya yang setara.... Akibatnya kritik dan saran orang lain diartikan sebagai sesuatu yang " menyakitkan " bukan dianggap sesuatu yang " membangun "... Aduh semoga kita tidak tergolong orang tua yang seperti itu ya teman-teman...!!!
Saya kadang juga membayangkan, jika kita tidak persiapkan anak kita dari sekarang untuk survive... bagaimana kalau kita terpaksa harus meninggalkan mereka... Apakah itu akan lebih baik ataukah justru akan mempersulit dirinya...? diri anak kita yang selama ini kita sayangi, amat sangat kita jaga dan perhatikan....?!
Aduh saya kok jadi sedih membayangkannya ... Walahualam bisabab... Allah Maha Mengetahui...Allah Yang Mempunyai Rahasia apa yang ada didepan kita, kita hanya diberi pengetahuan yang amat sedikit dari pengetahuanNYA, kita hanya diberi ilmu yang serba terbatas...sementara Beliau IlmuNYA sangat Luas...
Setiap anak lahir dalam kondiisi fitrah, dan harapan kedua orang tuanya untuk anaknya " Cerdas " dan " Pintar "... lahir batin, mental spiritual... marilah kita ukir sebaik-baiknya....agar kelak menjadi anak2 dan insan2 yang mempunyai pribadi2 yang mengagumkan, selalu Qurota"ayun bagi orang tuanya. Amiiiin.
Mohon dukungannya dan masukannya juga kerjasamanya agar saya sebagai guru " gadungan " ini bisa memberi sedikit kontribusi untuk mewujudkan cita-cita orang tua wali murid anak2 didikku...anak2 kalian semua.... Semoga saya tetap sehat dan semangat, tetap ikhlas, tetap kreatif, tahan gempuran, dan selalu dalam lindungan dan petunjukNYA ...Amin
Salam buat kalian semua wahai orang tua...wahai wali murid.....Semoga selalu bahagia dan sukses ...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar