Minggu, 10 Juli 2011

***Aku…., kamu……dan dia sahabatmu……. ***.

Kemana temanku yang lama,sahabatmu itu...?
yang dulu setia menghiburku………
dikala sedihku………….
yang dulu setia menemani hari-hariku
agar kuat diriku dalam meniti masa depanku
menemaniku makan dikala hasrat makanku hilang
karena pujaan hatiku jauh………….
Yang menyanyikan senandung rindu
jika masa penantianku hamper diujung kesabaran
Yang membuatku terbahak-bahak….
Jika air mataku mulai membasahi pipiku…..
Yang mengantarku pulang
jika aku harus berjalan sendirian
Yang menemaniku di keheningan
ketika aku hanya bisa menghitung bintang-bintang…
yang dulu setia menemaniku di kala duka
karena ditinggal kekasih hatiku………….
Dia sahabatku yang menyayangiku , meski bukan kekasihku
Dia menjagaku ….atas nama kekaksihku…..
Sekarang dia dimana….aku rindu…?
Sedangkan pujaanku …jauh….menjauh entah kemana….?
Membiarkan aku terpaku dan terpana menjalani hari-hariku dengan sahabatnya…..
tanpa batas waktu….menanti………….tiada batas………..
hingga akhirnya jalan kita menjadi sendiri-sendiri……….
Aku…., kamu……dan dia sahabatmu……..

Sabtu, 09 Juli 2011


SELAMAT MALAM BINTANG…

Selamat malam kataku…
Bintang di langit yang bertaburan di atas mendengar sapaku,
hanya bulan yang nampak sudah terlelap tidur.
Kata Bintang : Bertasbihlah padaNYA dg penuh cinta dan kasih
yang sudah Beliau taburkan pada hari-harimu…
Maka hujan yang biasanya turun bersama derasnya air mata
disepanjang kehidupanku, kini tiada lagi…
Engkau hapus sudah dengan taburan wangi bunga
dan nyanyian-nyanyian rindu…
Yang menghiasi sepanjang sisa hidupku…
entah sejauh mana dan akan berhenti dimana.

Selamat malam, sapa angin padaku….
maka kutitipkan malamku, kesendirian dan harapanku
lewat desirnya sang bayu itu….
dan tiba-tiba semua tak lagi terasa sunyi…
tak lagi terasa sendiri…
meski Kau jauh jaraknya dariku…
tapi kasih dan sayangmu akan selalu  setia menemaniku…
melewati malam-malamku nanti….
Semoga terkabulkan doaku,
doa-doa kita yang kita sering taburkan di langit sana
tinggi tiada terbatas ruang dan waktu…

Siapa yang tahu apa yang akan terjadi pada diri kita esok…?
Kita sama-sama tidak tahu.

(Medio Juni 2011, ketika Kau dlm perjalanan jauh, sunyi, tiada bisa komunikasi)

Rabu, 08 Juni 2011

" KISAH KASIH DI SEKOLAH " ( SERI 2) LANJUTAN

Pingin nulis lagi di catatan " Kisah Kasih di Sekolah" jilid 2, tapi mata kok ngantuk...padahal td sore aku ketemu " anakku" yang bisa kubanggakan itu.... Subhanaallah, dia sudah besar dan gagah...lagi pintar sekarang, dan dia tak lupa mencium tanganku dan berkata : " Ibu, aku di SMA dpt rangking 7 lho! Akhirnya ya bu...kudapatkan itu setelah perjuangan dr SD bersama ibu...!!!" ...Allahu Akbar,Ya Allah ampuni aku jika dalam mendidik anak2ku ada termasuk salah dan khilaf, semoga yg baik2 saja yg mereka ambil hikmahnya, yg burukku dibuang jauh-jauh...
esok aku bagi ceritanya pd teman2 ya...terharu aku ihick ihick..!! ( waktu itu aku baru nulis smp disini)

Selamat malam kawan, ketemu lagi kita di catatanku tentang Kisah Kasih di Sekolah.
Sesuai dengan janjiku kemarin, aku akan melanjutkan ceritaku, dan ceritaku kumulai dari….
Waktu itu aku baru bergabung sebagai guru Bani Saleh beberapa bulan.
Pada suatu hari, datang menghampiriku teman guru sebagai wali kelas IV, meminta aku untuk mau memberi tambahan pelajaran bagi salah satu murid baru (pindahan dari sekolah lain), anak laki-laki, kusebut saja dia Ananda.
Ananda dari keluarga cukup mampu, dilahirkan dari seorang ibu yang cantik, lemah-lembut dan seorang ayah yang bekerja dengan hebat. Ananda anak ke-2, kakaknya perempuan dan sudah masuk kuliah kedokteran di Bandung.
Alasan dari ayah dan ibunya mencarikan guru les privat bagi Ananda, adalah supaya tidak ketinggalan pelajaran di sekolah yg baru, juga mereka mencari guru les dengan catatan guru tersebut sabar dan mampu mengendalikan keaktifan dan mampu menjawab serba keingin tahuan Ananda. Karena menurut mereka itulah yang dibutuhkan anaknya saat ini. Kenapa…?

Ayah dan ibu Ananda kemudian berkenalan denganku, dan menceritakan bagaimana keadaan dan problem yang mereka hadapi menyangkut keaktifan Ananda. Bahkan mereka khawatir kalau Ananda, anak laki-lakinya itu termasuk anak “ Autis” atau “ Hiperaktif”…Waduh, bagaimana ini? timbul pertanyaan bagiku, Mengapa ibu dan ayah memvonis Ananda seperti itu?

Begini ceritanya (Ayah dan Ibu Ananda dengan bergantian menceritakan suatu kejadian yang cukup membuat mereka traumatic) ….:
Pada suatu hari, ayah dan Ananda berbincang-bincang. Ananda bertanya pada ayahnya atas keherannya pada system kerja baling2 kapal atau perahu yang digerakkan dengan energy Listrik, tapi kenapa tidak terjadi korsleting pada tubuh kapal itu padahal baling2 kapal masuk terendam di air….Nah lo…? Akhirnya dengan selintas beliau menjelaskan dan rupanya Ananda sangat menyimak dan timbul pikiran dibenaknya, “ aku akan coba besok, akan aku buktikan penjelasan ayah, betul apa salah….(?)”

Keesokan harinya, sore hari sepulang sekolah tanpa sepengetahuan ibunya, Ananda menyiapkan bahan2 eksperimennya itu berupa kipas angin, baskom besar, kabel listrik…dibawa masuk kamarnya dirumahnya di lantai 3.
Tiba-tiba menjelang magrib, Jegleg….Listrik dirumahnya padam. Ibunya yang sedang sibuk menyiapkan makan malam bingung tidak tahu apa penyebab padamnya listrik. Sementara listrik di rumah tetangga menyala.
Ayah tiba dirumah sepulang kantor heran melihat lampu dirumahnya semua padam dan keadaan gelap gulita. Beliau masuk dan langsung mencari ibu dan bertanya : “ Mengapa listrik rumah kita padam…? Apa ada yang korsleting ibu…?” …..

Ibu juga bingung karena semua perlengkapan listrik di rumah sudah diperiksa…beres tidak ada yg salah…lalu apa lagi yang salah….?
Ayah bertanya pada ibu….” Dimana Ananda, ibu?”
Ibunya menjawab…” Ananda ada di kamarnya dari tadi sibuk entah apa yang dikerjakannya “
Entah naluri seorang ayah yg kuat, beliau langsung berteriak…” Ananda…..!!!!” sambil berlari naik keatas ke kamar anaknya, dan langsung membuka pintu kamar Ananda…. braak…!

Ananda yang asyik dengan ekperimennya ditengah gelapnya kamar juga jadi kaget…bersamaan kaget dan amat sangat khawatirnya ayah dan ibu melihat apa yang sudah dilakukan anaknya itu….
Rupanya Ananda ingin membuktikan penjelasan ayahnya tentang cara kerja baling2 kapal dengan bereksperimen dia masukkan kipas angin ke dalam baskom besar yang berisi penuh air…. Gubrak (ibunya hampir pingsan)….dan ayahnya dengan pelan mendekati anaknya untuk mengamankan semua itu…. (dan selanjutnya bisa kalian bayangkan bagaimana situasi yang terjadi saat itu…)

Akhirnya, diputuskan untuk mencari guru yang bisa memenuhi segala pertanyaan dan keingintahuan anaknya, agar tidak timbul rasa penasaran lagi sehingga menimbulkan rasa keingintahuannya dengan eksperimen yang membahayakan dirinya…dan dipilihnya AKU.

Singkat cerita, belajarlah dia dirumahku (karena sebetulnya aku keberatan untuk memberi les tambahan, karena waktuku yang tersisa setelah mengajar adalah kembali menjadi ibu rumah tangga)
Awal mulanya, sangat sulit memahami Ananda, karena tidak pernah focus pada pelajaran yang aku ajarkan di rumah. Kadang cenderung menyepelekan atau membeo jawaban. Dan itu menguji kesabaranku….hingga kalau aku sudah hampir habis akal dan kesabaran, aku suruh dia pulang dan  tidak usah lagi datang belajar privat sama aku. Tapi rupanya dia tidak mau pulang……...

Beberapa hari kami saling mengenal satu sama lain, dan rupanya kitapun sama-sama menemukan kecocokan dan kesamaan pemahaman. Ananda butuh aku yang mau menjawab dan punya waktu untuk menjelaskan segala sesuatu yang ingin dia ketahui dan ingin dia tanyakan, khususnya tentang ilmu pengetahuan alam, atau beberapa tehnologi disekitarnya…
Untuk memenuhi keingintahuannya itu, aku berkomitmen dengannya : “ Kapanpun dan dimanapun Ananda ingin bertanya pada Ibu, silahkan. baik secara tatap muka atau bisa telepon ibu, bertanyalah apa yang ingin kau ketahui, bisa lewat handphone atau telp ibu dirumah. Kalau disekolah pingin bertanya, cari ibu ada di kelas mana, masuk dengan sopan (permisi) dan bertanyalah …insyaallah jika ibu saat itu bisa menjawab maka akan langsung ibu jawab, tapi jika ibu belum menemukan jawabnya…Ananda bersabar ya…beri waktu buat ibu mencari jawabnya…! Bagaimana…? Setuju….?” …..maka deal…timbullah kesepakatan itu.

Alkisah, jadinya dimana Anada punya rasa penasaran dan ingin bertanya, maka dia akan mencariku, menelponku…. di handphone ketika aku sedang diperjalanan… ditelepon rumah….di parkiran sekolah, di kantin, diperpustakaan, atau aku sedang mengajar di kelas lain, sedang menerima tamu…atau sedang rapat koordinasi guru-guru….. Aku konsekuen dengan komitmen yang kubuat dengan Ananda, karena dia butuh itu…agar tidak timbul rasa penasaran dan berekperimen sendiri yang bisa jadi membahayakan dirinya. Dan secara tidak langsung, aku sudah mengajarkan keberanian dan keterbukaan yang terarah dan santun bersikap di depan orang lain…. Subhanaallah…….waktu berlalu sudah….dan nilai-nilai mata pelajarannya dengan sendirinya membaik, kemampuan motoriknya terkontrol dengan baik….aku sayang padanya, hingga aku sampaikan pada ibunya bahwa sudah waktunya Ananda belajar sendiri, tidak memerlukan aku….dia sudah bisa mandiri….percayalah….!


Dan hari berganti hari, bulan berganti bulan ….hingga waktu kelulusan kelas 6….Ananda berhasil lulus dengan nilai cukup baik untuk melanjutkan sekolah di tingkat SMP yang cukup berbobot….. dan tahun berganti tahun….  Hingga tanpa kusadari, disuatu senja menjelang magrib….Ananda daang lagi kerumah, mencari aku ….apa yang dia lakukan….?
Dia dengan santun menyapaku, mencium tanganku dan mengabarkan bahwa : “ Ibu,  Ananda sudah lulus SMP dengan Nilai NEM mata pelajaran pokok baik, cukup fantastis dan surprise buat diri saya sendiri….!!!”

Aku tidak pernah mengecilkan dia, aku selalu bilang bahwa Ananda “bisa” dan “ pintar”…..dan rupanya dia buktikan padaku, dengan belajar sungguh2 dan mengingat segala nasehatku… yang kadang dengan berseloroh aku bilang “ nanti kalau menemukan prtanyaan yang sulit…jangan menyerah tapi berusaha dengan segenap kemampuan dan konsentrasi…kalau perlu bayangkan wajah ibu dan sebut nama ibu 3x…biar kamu tenang….dan temukan jawabannya…(he he he …itulah caraku mensugesti dia dengan ke-PEDE-anku…eh dan ternyata itu pula yang dia lakukan….” O…O “….!

Dan, tahun kemarin dia masuk SMA swasta yang berkualitas juga,…. 
Dan siang itu, sepulang dari aku mengajar, aku jajan bakso di warung bakso dekat rumah aku ketemu Ananda….. Subhanaallah, dia sudah besar, sudah gagah tinggi lagi tambah tampan….dia menyapa dan mencium tanganku seperti biasa layaknya seorang murid ketemu gurunya…dan dia berkata : " Ibu, aku di SMA dpt rangking 7 lho! Akhirnya ya bu...kudapatkan itu setelah perjuangan dr SD bersama ibu...!!! dari seorang anak yang dianggap "Autis”…atau “ hiperaktif”

AllahuAkbar……                                                                                            

Minggu, 15 Mei 2011

Lomba Menggambar Hari Air Dunia XIX tahun 2011 UNESCO

Alhamdulillah, berkat doa restu semuanya, berkat usaha yang maksimal dan latihan yang serius dari anak2 muridku melukis di SD 5 Bani Saleh Bekasi, melalui gambaran ananda Rana Zhafirah Apriliani Sultan siswa kelas 5.2 meraih prestasi terbaik Juara I Lomba Menggambar dalam rangka Memperingati Hari Air Dunia XIX yg diselenggarakan Kemendiknas bekerjasama dengan kementrian PU dan Unesco untuk Indonesia, pada hari Kamis tgl 5 Mei 2011 yang lalu di kantor Kementrian PU Jl Patimura Jaksel.
Prestasi ini menambah dan melengkapi koleksi keberhasilan dari anak2 didikku melukis di ajang lomba yg sama tahun-tahun lalu maupun prestasi lomba2 yang lain.
Semoga menambah semangat mereka dalam berlatih, menambah percaya diri, menambah wawasan dan pengalaman, melatih berkompetisi dengan baik, secara sehat, dan sportif, menambah kreatifitas, menambah teman2, dan menambah yang lain2........
Bagi yang belum berhasil masih banyak hari esok yang menanti kau raih untuk keberhasilanmu....
dengan tetap semangat berlatih, mau mendengar kritik dan saran, maju terus pantang mundur.....
Bravo Eskul Melukis SD 5 Bani Saleh....!!!










Minggu, 03 April 2011

ABOUT " ANAK DIDIK " DI KELAS (4)

* BELAJAR BERSYUKUR * dari hasil Nilai Mata Pelajarannya.

oleh Retno Widiastuti Adaninggar pada 20 Maret 2011 jam 0:32

Waktu itu aku mengajar di kelas V, ketika membagi hasil nilai ulangan mata pelajaranku, ada beberapa anak yang wajahnya kecewa dan tidak bersemangat karena setiap kali ulangan nilainya kurang memuaskan dan berulang kali terutama untuk mata pelajaran inti (matematika, ipa, bahasa indonesia) sehingga dia mengeluh dan meremas kertas ulangannya....

Aku prihatin, aku pun sebagai guru juga tidak puas, tetapi memberi saran agar mereka menambah pelajaran, mereka mengeluh dan jenuh....

Akhirnya aku beri TIPS sederhana untuk memberi semangat mereka, yaitu :
Membuat tulisan pada selembar kertas apa yang dia inginkan, khususnya nilai mata pelajaran yang ingin dia capai, misalnya:
Aku ingin nilai 8 untuk mata pelajaran IPA+ MTK+BI dalam bulan ini. Kemudian ditempelkan di pintu kamarnya atau di meja belajarnya, dengan tujuan tiap saat bisa dilihatnya dan dipakai sebagai motivasi, penyemangat belajarnya...!!

Dan rupanya anak-anak itu ada yang mencobanya..
Dan belum sampai sebulan, dia sudah bercerita dan melaporkan hasil ulangannya...
Anak itu mengatakan: Alhamdulillah Ibu, nilaiku IPA+BI sudah mencapai target...bahkan ada yg lebih dari target...!
Tapi masih ada yang belum memenuhinya yaitu MTK...
Apa yang harus saya lakukan untuk selanjutnya Ibu...?

Jawabku: Alhamdulillah, rasa syukur ibu buat kemajuan hasil pelajaranmu, dan rasa syukur ibu karena kamu sudah menemukan cara untuk lebih semangat belajar...!
Tingkatkan targetmu dengan menulis nilai yang ingin kau capai bulan depan...misalnya tulis target nilai : 9
Bisakah...? nanti kalau tercapai ucapkan Alhamdulillah...ternyata aku bisa....
Ok...?

Rupanya, hal kecil itu membuahkan hasil yang sangat Indah...bagi anak didikku.... bagi aku juga...
Subhanaallah...Indahnya keberhasilan...dan kalau belum tercapai tetap semangat berusaha...

Semoga bisa diterapkan dan dimanfaatkan untuk hal-hal lain juga teman2....
Terima kasih atas doanya untukku.....semoga aku istikomah dalam pendidikan dan mencerdaskan " anak-anak "
Amin

BICARA PADA BINTANG

oleh Retno Widiastuti Adaninggar Bekasi ,16 Maret 2011 jam 23:18

Aku kan bicara pada bintang
karena ku tahu bintang selalu bisa diandalkan
Bintang selalu ada dan hadir di kala malam-malamku

Aku bisa bebas bicara pada bintang
meski dia nun jauh disana
Dia bisa mendengarkan ...
ceritaku...
keluhanku....
derita...
sedih dan dukaku...
bahagiaku...
kasih sayangku....
dan rahasiaku....
dengan janji nya ...janji bintangku
tak akan dia bocorkan
atau tak akan diceritakan pada orang lain
Bintang berjanji padaku
Segala yang kami bicarakan
hanya untuk dia
Dan aku percaya padanya

Aku kan bicara pada bintangku....
denganmu bintang
aku tumpahkan tangisanku tanpa malu...
aku teriakan rasa sesak didadaku
aku sungging senyum dibibirku
aku tertawa lepaaas tanpa ragu....
dihadapanmu....
tanpa takut kau nilai aku....

Bintang....
Jika mungkin kau dapat ku rengkuh
Kuambil satu tuk kudekap dan kusimpan
didadaku, menerangi hatiku....
agar hari-hariku tenang..

Bintang
jika bisa kuambil...
Kuingin kau ada dalam tiap bola mataku
agar aku mampu menatap dunia ini
penuh binar....
tanpa ragu....

Selasa, 08 Maret 2011

ABOUT " ANAK " DIDIK DI KELAS (3)

Pada suatu hari, disebuah rumah si fulan. Sebelum berangkat sekolah ketika pamit pada kedua orang tuanya, si fulan di beri pesan oleh orang tuanya : " Fulan, sekolah yang baik, dan AWAS kalau nanti TIDAK DAPAT NILAI 100...! MINIMAL DAPAT NILAI 90 ya...!!!" demikian si Fulan dibekali orang tuanya dengan harapan tapi sekaligus ANCAMAN...!!!
Apa yang salah dengan kalimat pesan singkat orangtuanya tadi? Mengapa menjadi sebuah ancaman bagi si Fulan...? Karena pesan singkat itu disampaikan terus, dan diulang-ulang bahkan hampir setiap hari ketika anaknya mau berangkat sekolah, mau menuntut ilmu...

Pesan yang mustinya berupa harapan dan doa dari orang tua kepada anaknya, diterima menjadi ancaman bagi sang anak. Why...? Apa karena orang tua tidak memberi alternatif angka atau nilai yang lain selain 90-100...? Lalu bagaimana kalau si Fulan tidak bisa mendapatkan nilai 90 - 100 itu...?
Begitu ketakutannya dia untuk menjawab pertanyaanku....? bahkan dia lebih ketakutan membayangkan apa yang bakal terjadi dengan dirinya di rumah nanti jika dia pulang dengan membawa hasil nilai kurang dari 90...!!!

Maka dari sinilah mulai cerita, bahwa si Fulan mulai berfikir dengan akal kepandaiannya (karena sebetulnya dia memang anak yang tergolong pandai dikelasnya) yaitu...Aku Harus Mencari Kambing Hitam...!!!
Siapa kira-kira yang mau dan bisa kujadikan  Kambing Hitam, agar nanti aku Aman dan tetap Nyaman sesampai di rumah...???
* Apakah kambing hitam itu namanya " Waktu "...? ya karena waktu yang diberikan untuk belajar kurang. Pengumumannya mendadak atau terlalu mepet dengan hari ulangan.
* Apakah kambing hitam itu namanya " Teman "...? ya ,karena pada saat mengerjakan soal ulangan, konsentrasi buyar, dan terpecah karena teman2 gaduh dan ribut.
* Apakah kambing hitam itu namanya " Soal "...? ya, karena soal yang dikeluarkan jauh dari materi pelajaran, tidak ada materinya di buku, dll.
* Apakah kambing hitam itu namanya " Guru " ...? ya, karena aku gak suka sama gurunya, aku takut sama gurunya, karena gurunya kalau menerangkan tidak jelas/atau malah tidak pernah menerangkan, mukanya serem, gak ada ramahnya, galak, dll...Waduh celaka deh guru...!!!
* Apakah kambing hitam itu namanya " Bohong "...? ya, untuk mendapatkan si Kambing Hitam itu Aku harus bisa meyakinkan nanti dalam bercerita atau memberi laporan kalau ditanya ayah-ibu, sehingga bukan Aku si Fulan yang harus dipersalahkan...tapi dia....ya dia si Kambing Hitam-2 itu.....!!!

Ya Allah, berikanlah aku kemampuan untuk bisa mengatasi keadaan ini...! Siapa yang salah...? Haruskah aku juga mengikuti jejak si Fulan untuk mencari kambing hitam dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar agar terlaksana cita-cita mencerdaskan anak bangsa ini...?
Rasanya kita semua harus duduk bersama untuk membahas masalah si Fulan ini, tidak untuk mencari siapa yang pantas untuk dipersalahkan atau dapat tertangkapnya kambing hitam itu, tapi melainkan untuk didapatkan solusi bersama dengan manis dengan santun dengan arif dengan bijaksana, agar pepatah bilang " dapat ikannya tapi tidak harus keruh airnya..." ...That's right..? eh bener nggak bahasaku...?

Minggu, 06 Maret 2011

ABOUT " ANAK " DIDIK DI KELAS (2)

Tidak ada manusia yang sama, tidak ada anak yang sama, semua anak berbeda-beda.... tapi ada satu pemahaman saya bahwa: Jika semua anak diperlakukan sama perawatannya, diberi makan yang sama kecukupan gizinya (meski berbeda selera), diberi sandang pangan yg sama, diberi kasih sayang yang sama... rasanya tidak ada anak yang " bodoh " melainkan karena dia " malas ".
Karena dia yang " malas " itu sebetulnya sangat pintar...pintar memanfaatkan " situasi dan kondisi" alam sekitarnya, pintar memanfaatkan " kelemahan " kita (sbg orang tuanya yg sangat mengasihi dan menyayanginya), untuk keuntungan dirinya agar " kenyamanan  semu" yang selama ini dia dapatkan dan dia nikmati tidak berubah atau bahkan hilang karena harus mulai diajarkan tanggung jawab...

Subhanaallah, rasanya tidak ada orang tua yang tidak sayang pada anaknya ibarat pepatah tidak ada induk harimau yang akan memangsa anaknya sendiri...eh bener gak ya saya mencari perumpamaan?
Tetapi kadang ketika saya melihat pengalaman di lapangan dan pemandangan kehidupan berkeluarga di masyarakat kita, bahwa menuruti kemanjaan anak, terlalu melindungi, terlalu khawatir, dan terlalu-terlalu yang lain sebenarnya adalah awal dari keruwetan/masalah yang sebenarnya ke depannya nanti!
Semakin hari anak kita tumbuh berkembang, tetapi ternyata saking terlalu sayang dan perhatian kita, kita sebagai orang tua malah stagnan alias diam ditempat...tetap memberikan porsi yang sama dari dia kecil mulanya sampai anak kita bertambah umurnya.... (eh semoga saya tidak dalam rangka sok tahu...!)
Akibatnya akal pikirannya dan kepandaiannya berkembang, tetapi kebiasaan anak kecilnya tidak disesuaikan... karena serba kekhawatiran orang tua itu sendiri dan masih mempunyai sifat " terlalu " tadi....
Anak memanfaatkan kesempatan itu untuk  " kenyamannya " ...akibatnya begitu ada perubahan situasi dan kondisi sekitarnya, dia tidak siap...!!!,dan berabenya kita sbg orang tua lebih tidak siap lagi menerima pengaduannya, tidak siap menerima kenyataan bahwa mulai ada kekurangan dalam diri kita, yaitu tidak mempersiapkan ananda sesuai dengan tingkat tumbuh-kembangnya dengan proporsional, sehingga dia siap menghadapi situasi dan kondisi lingkungannya yang setara.... Akibatnya kritik dan saran orang lain diartikan sebagai sesuatu yang " menyakitkan " bukan dianggap sesuatu yang " membangun "... Aduh semoga kita tidak tergolong orang tua yang seperti itu ya teman-teman...!!!

Saya kadang juga membayangkan, jika kita tidak persiapkan anak kita dari sekarang untuk survive... bagaimana kalau kita terpaksa harus meninggalkan mereka... Apakah itu akan lebih baik ataukah justru akan mempersulit dirinya...? diri anak kita yang selama ini kita sayangi, amat sangat kita jaga dan perhatikan....?!
Aduh saya kok jadi sedih membayangkannya ... Walahualam bisabab... Allah Maha Mengetahui...Allah Yang Mempunyai Rahasia apa yang ada didepan kita, kita hanya diberi pengetahuan yang amat sedikit dari pengetahuanNYA, kita hanya diberi ilmu yang serba terbatas...sementara Beliau IlmuNYA sangat Luas...
Setiap anak lahir dalam kondiisi fitrah, dan harapan kedua orang tuanya untuk anaknya " Cerdas " dan " Pintar "... lahir batin, mental spiritual... marilah kita ukir sebaik-baiknya....agar kelak menjadi anak2 dan insan2 yang mempunyai pribadi2 yang mengagumkan, selalu Qurota"ayun bagi orang tuanya. Amiiiin.
Mohon dukungannya dan masukannya juga kerjasamanya agar saya sebagai guru " gadungan " ini bisa memberi sedikit kontribusi untuk mewujudkan cita-cita orang tua wali murid anak2 didikku...anak2 kalian semua.... Semoga saya tetap sehat dan semangat, tetap ikhlas, tetap kreatif, tahan gempuran, dan selalu dalam lindungan dan petunjukNYA ...Amin
Salam buat kalian semua wahai orang tua...wahai wali murid.....Semoga selalu bahagia dan sukses ...!!!

ABOUT " ANAK " DIDIK DI KELAS (1)

Hari Jum'at tgl 4 maret 2011 kemarin, aku ngobrol sama seorg mahasiswa psikolog yang sedang nge-test IQ siswa-siswi Bani Saleh. Aku bertanya bagaimana hasilnya, secara keseluruhan hasilnya IQ mereka Tinggi dan Tinggi sekali. Alhamdulillah, ucapku, cuma aku belum puas hanya begitu saja. Aku bertanya lagi mengapa IQ seorang anak tidak semua / selalu mencerminkan kecerdasannya di sekolah? . Di kelas sering aku temukan beberapa anak yg susah untuk diatur, susah menerima pelajaran, susah mengerjakan tugas, susah diberi tanggung jawab, susah paham kalau diajak bicara, susah mengerjakan PR, susah mengerjakan latihan  soal pelajaran,susah diatur, susah diajak disiplin, dan masih beberapa hal lagi yang kata mereka susah...susah dan susah...! bahkan utk menghafal pelajaran yg paling mudahpun atau "dasar" anak itu bilang susah, atau belum hafal...!!! anak lain cukup menghafal beberapa menit, anak itu diberi waktu beberapa minggu tidak hafal bahkan beberapa bulan, hingga berganti tahun...dia naik kelas dengan problem yang sama...
Ini adalah tantangan bagiku, sbg guru "gadungan" yang pinginnya semua anak yang kuhadapi dan kutransfer pelajaran semuanya dapat diterima dengan baik, sempurna dan cerdas...!!! Wooou...mungkin aku terlalu idealis....???!!!

Kata mahasiswa psikolog itu (yang sebenarnya juga sependapat dgn aku...!) bahwa diapun sering menemukan anak yg seperti itu. IQ tinggi tapi tidak bagus nilai2 di kelas. Kemudian dia selidiki...(spt detektif aja ya..!) ternyata pola asuh di rumah tidak matching/kompak dengan pola asuh di sekolah/kelas khususnya.
Guru dan pihak sekolah mempunyai batasan kedisiplinan dan target pencapaian ketuntasan dengan kasih sayang seukuran...tapi di rumah tidak mempunyai batas kasih sayang (namanya juga anak sendiri, pasti disayang dan dimanjakan) mosok yo ditarget...?
Atau bahkan sebaliknya, orang tua dirumah menerapkan disiplin yg tinggi kadang (maaf) berlebihan tidak sesuai dengan umur siswa (ternyata krn tdk mau repot, sama2 sibuk kerja dan karier, anak sibuk sekolah, bapak sibuk mencari nafkah, ibupun sibuk krn ingin punya karier) akibatnya....eh malah bocah dirumah sikapnya sebagai " anak yg manis" santun, pinter, tertib,dll...tapi di sekolah....? Masya Allah...kadang menantang kesabaran bapak dan ibu gurunya krn bandel, sering keluar kelas, latihan dan tugas paling terakhir, ngobrol dan usil ketika menerima pelajaran dikelas dll... Nah lho...! Perlu dikaji lebih dalam dan dibhas lebih jauh dan diamati lebih lama sebelum mengambil suatu kesimpulan dan saya mohon masukkannya....Ini sebagai bahan perenungan, agar tidak saling menyalahkan melainkan kita cari solusi bersama...untuk kemajuan anak dan kesuksesan anak lahir batin, sukses IQ, EQ, dan SQ-nya...
Sekian dulu....disambung nanti...

Minggu, 16 Januari 2011

PUISI * NYANYIAN DUKA *


Adakah kau dengar nyanyian dukaku, kawan...?
Yang kukidungkan lewat kegelapan malam...
Yang diiringi gitarku yang tak pernah membisu dentingnya...
dengan syair
tentang angin dan langit hitam
tentang air hujan dan bayang-bayang
yang kaki-kaki panjangnya
melangkah terseok-seok
memunguti serpihan-serpihan rindu
yang tercecer dipembagian hari

Laguku seperti juga puntung-puntung rokok
yang terserak diberanda rumah-rumah tua
menanti tangan-tangan terjulur
demi segenggam nasib
dan penantian ajal

Akankah diriku akan seperti itu juga?

(Disaat hening dikamarku, November)

DOA ULTAH DHEA


Ya Allah
Terima kasih, Engkau sudah beri aku umur
dengan segala yg sudah Kau berikan padaku,
pengalaman hidup dan hikmah
yang tak mampu kusebut satu per satu

Ya Allah
Terima kasih sampai di umurku ini
Kau masih tetap menjagaku dengan Kasih sayangMU
Yang tiada putus

Ya Allah
Semoga di sisa umurku yang masih
Kau berikan untukku
Jadikanlah aku orang yang tetap bisa memberikan
banyak manfaat bagi orang lain
sampai diujung usiaku nanti

Ya Allah
Semoga apa yang sudah terjadi
dan yang akan terjalani
selalu berada dijalanMU
karena petunjukMU
karena kekuasaanMU
yang menggerakkan hati, pikiran,
dan langkahku ini
sehingga tidak dalam kesesatan
Sehingga selalu dalam keberkahan
dan ridhoMU

Ya Allah
jauhkanlah aku dari keputusasaan
tetapkanlah aku dijalanMU yang lurus
di jalan orang-orang yang selalu Engkau beri petunjuk

Jauhkanlah aku dan semua orang2 yang aku cintai dan kukasihi dari MurkaMU

Berikanlah CahayaMu
Ijinkan untuk Menerangi jalan  hidupku
dari awal hingga akhir waktuku
sampai dipenghujung umurku nanti
sampai disisiMU

Ya Allah
Engkau tempatku berharap
terkabulnya segala doa
dan terkabulkannya segala keinginan
Kabulkanlah Niatanku yang baik2 saja
Terimalah sebagai amalanku
Jauhkanlah aku dari niat burukku
Jauhkanlah aku dari niat buruk orang lain
dan Maafkanlah...!

Amiiiin Ya Robbil Alamin...

Bekasi, 2 Desember 2010. at 01.05

PUISI ULANG TAHUN DHEA


“ KEPADA DHEA – DIRIKU SENDIRI”
(Untuk Hari Ulang Tahunku, 2 Desember)
Hari demi hari, tak kusangka
telah kurangkai menjadi usia
betapa melelahkan, betapa meluluhkan
tapi selalu saja aku berusaha untuk tersenyum
biar langkah tertatih, biar menggapai luruh
dan resah mendesah
saat menanti hari yang kini dan mendatang
tapi semoga damai ‘kan bersemayam diam-diam
tapi….
bila tepat pada hari ulang tahunku nanti
adakah bisikan yang singgah ditelingaku
sebagai ucapan “ Selamat pagi” untukku…?
atau aku hanya akan berbisik pada diriku sendiri:
“ Aku kini tambah usia satu tahun”
suatu perjalanan waktu
dan suatu kepergian hari yang lalu
untuk tidak kembali lagi….?
Ach…tak tahulah aku…
kecuali hanya sebait puisi ini yang kucecerkan
pada lampu-lampu jalanan : “ merah…kuning…hijau “
sepanjang kotaku
tapi….
akankah Tuhan juga akan memberi hadiah ulang tahun
sebuah kicau burung yang semayup
 menembus jendela kamarku esok nanti
ketika matahari muncul dari peraduannya…?
Selamat, semogalah pintaku sampai usai waktuku
dan memang hanya itu yang bisa kuharapkan.