Minggu, 06 Maret 2011

ABOUT " ANAK " DIDIK DI KELAS (1)

Hari Jum'at tgl 4 maret 2011 kemarin, aku ngobrol sama seorg mahasiswa psikolog yang sedang nge-test IQ siswa-siswi Bani Saleh. Aku bertanya bagaimana hasilnya, secara keseluruhan hasilnya IQ mereka Tinggi dan Tinggi sekali. Alhamdulillah, ucapku, cuma aku belum puas hanya begitu saja. Aku bertanya lagi mengapa IQ seorang anak tidak semua / selalu mencerminkan kecerdasannya di sekolah? . Di kelas sering aku temukan beberapa anak yg susah untuk diatur, susah menerima pelajaran, susah mengerjakan tugas, susah diberi tanggung jawab, susah paham kalau diajak bicara, susah mengerjakan PR, susah mengerjakan latihan  soal pelajaran,susah diatur, susah diajak disiplin, dan masih beberapa hal lagi yang kata mereka susah...susah dan susah...! bahkan utk menghafal pelajaran yg paling mudahpun atau "dasar" anak itu bilang susah, atau belum hafal...!!! anak lain cukup menghafal beberapa menit, anak itu diberi waktu beberapa minggu tidak hafal bahkan beberapa bulan, hingga berganti tahun...dia naik kelas dengan problem yang sama...
Ini adalah tantangan bagiku, sbg guru "gadungan" yang pinginnya semua anak yang kuhadapi dan kutransfer pelajaran semuanya dapat diterima dengan baik, sempurna dan cerdas...!!! Wooou...mungkin aku terlalu idealis....???!!!

Kata mahasiswa psikolog itu (yang sebenarnya juga sependapat dgn aku...!) bahwa diapun sering menemukan anak yg seperti itu. IQ tinggi tapi tidak bagus nilai2 di kelas. Kemudian dia selidiki...(spt detektif aja ya..!) ternyata pola asuh di rumah tidak matching/kompak dengan pola asuh di sekolah/kelas khususnya.
Guru dan pihak sekolah mempunyai batasan kedisiplinan dan target pencapaian ketuntasan dengan kasih sayang seukuran...tapi di rumah tidak mempunyai batas kasih sayang (namanya juga anak sendiri, pasti disayang dan dimanjakan) mosok yo ditarget...?
Atau bahkan sebaliknya, orang tua dirumah menerapkan disiplin yg tinggi kadang (maaf) berlebihan tidak sesuai dengan umur siswa (ternyata krn tdk mau repot, sama2 sibuk kerja dan karier, anak sibuk sekolah, bapak sibuk mencari nafkah, ibupun sibuk krn ingin punya karier) akibatnya....eh malah bocah dirumah sikapnya sebagai " anak yg manis" santun, pinter, tertib,dll...tapi di sekolah....? Masya Allah...kadang menantang kesabaran bapak dan ibu gurunya krn bandel, sering keluar kelas, latihan dan tugas paling terakhir, ngobrol dan usil ketika menerima pelajaran dikelas dll... Nah lho...! Perlu dikaji lebih dalam dan dibhas lebih jauh dan diamati lebih lama sebelum mengambil suatu kesimpulan dan saya mohon masukkannya....Ini sebagai bahan perenungan, agar tidak saling menyalahkan melainkan kita cari solusi bersama...untuk kemajuan anak dan kesuksesan anak lahir batin, sukses IQ, EQ, dan SQ-nya...
Sekian dulu....disambung nanti...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar