Selasa, 31 Agustus 2010


*************


SATU DARI KEJADIAN PADA MANUSIA
IALAH MENGAKUI KELAHIRANNYA
IALAH MENGENAL ADANYA KEHADIRAN
DAN YANG TERAKHIR MENYELESAIKANNYA


****************

Minggu, 29 Agustus 2010

Lukisan " DEBUR OMBAK DI PANTAI "

( Lukisan hasil karyaku sendiri di atas selembar kertas karton ukuran A3 )


** DIPANTAI TERBAUR RINDU **


SENJA ITU KUPANDANGI PELANGI DI LANGIT
DI BATAS CAKRAWALA
DENGAN RASA ENTAH BAGAIMANA
WARNA-WARNANYA SEPERTI MENYEDOTKU
KE ALAM YANG TAK KUMENGERTI
BURUNG CAMAR  YANG BERARAK PUTIH DI SAMODRA BIRU
MEMPERDENGARKAN CICITNYA YANG LEMBUT
PERTANDA KASIH SAYANG ITU SENDIRI
DAN AKUPUN DAPAT MERASAKAN ITU

SENJA ITU KUPANDANGI PELANGI DI LANGIT
DI BATAS CAKRAWALA
TENGGELAM MENINGGALKAN BAURNYA WARNA KEJINGGAAN
MEMBUAT AKU SEMAKIN JAUH MELAMUN
DAN MAKIN TERASA TERSUDUTNYA HATI
UNTUK MENYONGSONG RINDU
DAN BUNGA BUIH YANG AKAN BERKEMBANG
DIKARANG TAJAM
SENJA ITU KUDESAHKAN KATA
YANG TENGGELAM DILUBUK KALBUKU
DAN BIBIRPUN TERGETAR
SAAT  KU SEBUT  NAMAMU
**** 















PUISI : BUKAN AKHIR CERITA


Berikan sudut senyum yang masih kau punya
Jika itu bisa meredakan duka….
Atau kau bahkan tak sanggup memberikan sudut duka
Untuk sebuah tetes air mata bahagia
Atau karena kau memang tak sanggup mengakuinya….
Bahwa kita adalah Satu
Aku ada karena kita
Dan kita disebut, juga karena kita sama-sama….
Karena saat imaji kebersamaan mampu merubah sesuatu
Maka daun yang dulu masih hijau
kini telah tumbuh menjadi bagiannya
Merpati yang dulu belajar terbang
Kini telah sanggup menantang angkasa
Terbang
Terbanglah sejauh kau mampu
Bila kau lelah,
letakkan sayapmu
Kita akan selalu ada untuk merasakannya bersama-sama
Jangan pernah terhenti karena kau pikir
Ini adalah akhir dari suatu cerita
Walaupun satu cerita tlah usai
Merpati harus tetap terbang
Untuk menunjukkan kekokohan sayapnya pada dunia
Hingga suatu ketika merpati tersebut mampu berkata
“ Mungkin aku bukanlah apa-apa untuk dunia,
tapi
Dunia tidak akan berarti apa-apa tanpa aku !”

 * (Diambil dari buku tahunan SMA Taruna Nusantara, tahun 2002(?))
** Terinspirasi ingin berbagi puisi ini untuk mengingat " tentang Optimisme seseorang " yang memang  kita
      butuhkan optimisme itu dalam segala hal .

LUKISAN THEMA: " SELAMATKAN BUMIKU "


" SAVE THE EARTH "
Lukisan hasil karya : Ir. Retno Widiastuti Adaninggar
Ukuran : 60 cm x 60 cm
Bahan : Kertas karton, crayon Carandache Neocolor I dan Neocolor II
Dibuat di Bekasi pada akhir bulan Mei 2010

Minggu, 22 Agustus 2010


BAYANG-BAYANG
I. Ada yang melintas dibenakku
Kutahu mataku tak dapat menangkapnya
Ataukah sesuatu itu adalah diriku sendiri?

II. Ada disitu
Tergerak dari citraku ini
Haruskah aku lepaskan begitu saja?
Sedang aku nanti akan sendiri
Siapkah aku? kamu juga ?
   " MENUNGGU "

Menunggu itu sepi....
Padahal sepi tak pernah tidur...
Menunggu itu sunyi....
Padahal sunyi itu mengembara kemana-mana

Menunggu itu was-was...
Padahal was-was tak pernah diam...
Menunggu itu cemas...
Padahal cemas tak pernah bersahabat...

Jadi 
Menunggu itu sepi...
Menunggu itu sunyi...
Menunggu itu was-was...
Menunggu itu cemas...


Dan tak dapat tidur...
Dan mengembara...
Dan menunggu itu sendiri.... 
Dan sedikit duka...

(saat menunggu " Rinase " dalam perjalanan belum pulang...belum ada kabar...)

Rabu, 18 Agustus 2010

FOTO FULL TEAM SEBELUM DAN SESUDAH MENGIKUTI LOMBA MELUKIS HARI AIR DUNIA UNESCO UNTUK INDONESIA 2010



PENYERAHAN PIALA DAN HADIAH LOMBA MELUKIS HARI AIR DUNIA, INDONESIA UNTUK UNESCO 2010



Alhamdulillah Ya Allah, akhirnya kepenatan terbayar sudah
dapat juara Harapan III untuk anakku Khalisa.A
Lanjutkan perjuanganmu nak, semoga yang akan datang
prestasi yang lebih baik bisa kau raih lagi
dengan terus semangat belajar dan memperbaiki diri.

TANGIS DIDADAKU

BIAR HUJAN ITU MENDERAS
DI LUAR BILIKKU...
BIAR AIRNYA MENGGENANGI
SEKUJUR TIANG RUMAHKU

BIAR JANGAN SESALKAN
BILA BANJIR

BAGIKU...
HUJAN ITU TAK LEBIH DERAS
DARI JERIT TANGIS DIDADAKU
KARENAMU


Bekasi, 16 Agustus 2010

Kamis, 12 Agustus 2010

LOMBA LUKIS JAPAN FOUNDATION 2008 (lanjutan...)

LUKISAN 6. M. KEVIN



LUKISAN 7. LUTHFIAH AYU



LUKISAN 8. RAVIKA



LUKISAN 9. SERUNI



LUKISAN 10. ZAHRA


Semua lukisan atau gambar yang kami buat yang kami ajarkan pada anak-anakku ini 
semata-mata hanya untuk mengingatkan akan ke Agungan dan Kebesaran Mu Ya Allah
Ya Robbi pencipta segala alam semesta dan jagad ini, kami tidak mungkin menggapai ilmuMU 
tanpa sentuhanMU. Engkaulah Yang Maha Sempurna...

SAJAK SEBELUM TIDUR (2)


Kuingin kau tutup jendela kamar itu dulu
Sebelum kau tertidur lalu melupakanku
Sebab bila angin malam itu mampu masuk
ke dalam rahang kegelapan waktu
Aku takut kau “ hilang”
Lalu melarikan kepedihanku

Sebab dari mimpi yang datang berulang kali
Selalu kulihat tangan dan hatimu melambai
Lalu bila kudatangi
Kususuri langkahmu
Engkau tak terjamah

Padamkan lentera itu dulu,pintaku
Sebelum kau terbakar
Dalam nyala api(cintamu) yang berjelaga
Sebab jika kau telah berubah
lalu menghitam
Aku takut
Tak lagi bisa mengenali dirimu
dan kau lupa diriku

Sebelum tertidur dan mimpi-mimpi menjengukmu
Sudilah kabulkan satu pintaku
Antarkan aku lalui batasnya sepi
meski hanya suara dan kata-kata
meski hanya suara dan kata-kata

LOMBA LUKIS JAPAN FOUNDATION 2008

TEMA : " SELAMATKAN BUMIKU "
LUKISAN " ANAK-ANAKKU " dari SD 2 BANI SALEH, BEKASI
1. Maulidina Sekar Amalia                             6. M. Kevin
2. Rahma                                                       7. Lutfiah Ayu
3. Ahmad Sulaiman                                        8. Ravika
4. Annisa Yumna                                            9. Seruni
5. Dian                                                         10. Zahra


 LUKISAN 1. SEKAR     

                                 










LUKISAN 2. RAHMA

                                                                                               LUKISAN 3. AHMAD SULAIMAN












LUKISAN 4. ANNISA YUMNA












LUKISAN 5. DIAN



Rabu, 11 Agustus 2010

LUKISAN " HASIL KARYA SENDIRI"

Kupersembahkan buat " Bundaku" Dra. Rina Daruningsih di Yayasan Bani Saleh Bekasi

Kupersembahkan untuk "Ayahku" Drs. Mahrus Abdulkadir, di Yayasan Bani Saleh Bekasi


Lukisan " Ketika Tiga Serangkai di Masjid"

LOMBA LUKIS " SELAMATKAN BUMIKU"

LUKISAN "ANAK-ANAKKU" KETIKA MENGIKUTI
LOMBA LUKIS JAPAN FOUNDATION 2008
KETERANGAN : Dari 16 siswa-siswi binaan saya dari SD 2 Bani Saleh Rawalumbu Bekasi, terpilih 6 lukisan sebagai peserta yang dipamerkan diantara 300 lukisan terpilih pameran dengan pemenang, dari ribuan peserta lomba pada waktu itu.
1. Ratu Lintang
2. Nolis
3. Annisa Elfariyani
4. Savana
5. Zhafira Fadris
6. Qotrunada



























Selasa, 10 Agustus 2010

SAJAK UNTUK KAMU ...

Bukan terkait
Pada janji pelangi
Disini aku hanya
ingin berkaca

Merah ketika jarak kita
semakin terasa jauh
untuk tertempuh

Sudahlah
Esok saja salamku
kukirim untukmu

Membaca " Qul Huwallahu Ahad" ketika Berjalan Kaki

Aku pernah membaca buku " 24 jam Meneladani Rasulullah " yang disusun Imam Ad-Dainuri
Di buku itu ada satu kisah yang terpatri dalam hidupku... begini :
Abu Umamah al-Bahili ra berkata; Jibril pernah datang kepada Rasulullah saw ketika Perang Tabuk.
Jibril berkata: " Muhammad, lihatlah jenazah Mu"awiyyah bin Mu'awiyyah al-Mazni!"
Rasulullah pun keluar, sedangkan Malaikat Jibril turun bersama 70.000 malaikat lainnya.
Jibril as lalu meletakkan sayap kanannya di atas puncak gunung dan meletakkan sayap kirinya di atas tanah sehingga dia dapat melihat kota Mekah dan Madinah.
Rasulullah saw, Jibril, dan malaikat lainnya kemudian menyalatkan Mu'awiyyah.
Setelah selesai, Rasulullah bertanya: "Jibril, perbuatan apa yang membuat Mu;awiyyah memperoleh kedudukan ini? "
Jibril pun menjawab : " Dia senantiasa membaca Qul Huwallahu Ahad, baik ketika berdiri, duduk, naik kendaraan, maupun berjalan kaki "
Subhanaallah.... Allahu Akbar....!
Marilah kita bertanya pada diri sendiri : " Masih beratkah kita untuk melaksanakan amalan ini? "
Semoga tidak,jawabnya. Dan semoga bisa sepanjang waktu usia ku, usiamu, usia kita.... Amien

SANGSI (KERAGUAN)

Mentari pagi bersinar
Langit menyibak kelambu pagi
Pecahan ranting gemerisik
Endapan embunpun sirna

Dipucuk langit
Merpati dengan kepaknya gelisah
Setelah menempuh jarak
Sedemikian panjang

Dengan kesangsian
Adakah gugusan hari masih kugenggam?

Meski mega (mega) tetap memutih
Tapi tak tembus pandang
Tak tembus khayal (tertamatkan kelam)

Merpati pun bertanya
Bilakah tirai dan lembar hari terlewati ?

TIPS MENGHAFAL PELAJARAN DENGAN MUDAH

Anak-anakku tersayang,
Dulu, ibu juga bukan murid yang selalu mendapat nilai bagus. Tetapi sebagai seorang  siswa yang tiap tahun sadar akan selalu menghadapi ujian untuk kenaikan kelas, mau tidak mau ibu harus belajar dengan sungguh-sungguh untuk meraih nilai yang memuaskan.
Ini pengalaman ibu, ini saran yang ingin ibu bagikan (yang rupanya juga banyak orang atau perusahaan alat tulis juga menggunakan untuk promosi produknya) agar kita dapat menghafal pelajaran dengan lebih mudah, yaitu:
1. Sediakan alat tulis yang nyaman untuk menulis.
2. Pensil warna, stabilo, atau spidol warna.
3. Siapkan buku catatan. Pilih bentuk buku dan kualitas kertas yang lumayan.
4. Ikuti pelajaran. Simak jika bapak atau ibu guru menerangkan pelajaran. Buka buku paket dan bacalah...! Temukan dan cocokkan keterangan bapak/ibu guru dengan pelajaran yang tertulis di dalam buku paket.
5. Jika kamu paham; segera disalin atau membuat catatan-catatan penting dan tandai dengan warna-warna kesukaanmu atau berilah gambar atau simbol-simbol yang ada hubungannya dengan pelajaran, semampumu...sesuai kesukaanmu ...! Sadarilah bahwa kamu bukan seorang pelukis handal. Melainkan karena suatu bentuk ekspresimu bahwa bagian itu harus kamu ingat, kamu mengerti, dan kamu (harus) paham!
6. Jika belum paham ; Segera tanyakan dan minta dengan hormat agar sudilah kiranya bapak/ibu gurumu mau mengulang untuk menjelaskan pelajarannya kembali, dan simaklah !
7. Cintai buku catatanmu, bagaikan buku Diarymu yang selalu kau buka setiap waktu (dalam sedih maupun suka), yang kau butuhkan sebagai teman hidupmu melebihi sahabatmu.
8. Dan jadilah bagian yang tersulit dan enggan untuk senantiasa kalian lihat,bahkan kalian baca,berubah....
menjadi hal yang kau harapkan...kau ingat, kapan juga...!
9. Ada yang mau mencoba...?


Alhamdulillah, paling tidak anda sudah selangkah  maju ke depan untuk usaha melakukan perubahan dalam kebaikan .....
Insyaallah....
Ibu sayang kalian semua....

Minggu, 08 Agustus 2010

AWAN PUTIH

(Puisi ini sudah dibuat lagu untuk Lomba Cipta Lagu Padmanaba 1980)


Oh... tinggi di langit yang biru
Melayang tak tentu arah
Oh... putih di angkasa raya
Memecah diterbangkan angin


Tiada satu ciptaan lain
Tiada lagi kurnia yang mempesona
Keindahan semesta
Dalam kehidupan yang nyata


Kucari damai dan abadi
Selembut sang awan putih
Bernyanyi dalam alam raya
Bernaung di bawah sinarnya

LUKISAN " ANAKKU" DOROJATUN RAHAJENG, LOMBA KETRAMPILAN SE KEC BEKASI

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " LOMBA MELUKIS HARI PUSPA DAN SATWA BEKASI

NAMA : KYLA
KELAS : V, SD 2 BANI SALEH BEKASI

SAJAK BUAT DHEA…


 (tentang selamat)

Dhea…
Tak ada satupun kata
yang dapat ku untai hari ini
untuk kujadikan sebuah puisi
yang kuhadiahkan padamu
sebagai ucapan selamat malam

Mengapa musti basah seluruh perasaanku
bersama jatuhnya air hujan di atas kota?

Atau aku sedang putus asa?
Ataukah kata-kata itu
telah pergi bersama bulan
yang nanti akan menjelma embun pagi?

dan ucapkupun berganti
“ Dhea, selamat pagi “

SELAMAT DATANG PAGI

Ketika kubuka jendela kamarku
dengan perlahan-lahan
Ada sepercik sinar mentari
menyerobot pucuk-pucuk daun
Jemari-jemari mimpi sisa tadi malam
mulai kugenggam


Ada sepercik mentari
Menari di pelupuk mataku
Ada benang-benang mimpi yang tergulung di benak
Yang tak mudah tembus angan-angan


Ada sepercik mentari
Ada sekerat impianku
yang turun dari kurun ratri
yang terbawa dalam jagaku
bagai embun

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (6)

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (5)

LATIHAN MELUKIS: MAULIDINA SEKAR AMALIA
PERSIAPAN LOMBA CHIKEN LITTLE DI
MANGGA DUA SQUARE, WAKTU KLS 2

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (4)

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (3)

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (2)

Sabtu, 07 Agustus 2010

LUKISAN " ANAK-ANAKKU " (1)


Lukisan :
Adilla Dewi Arini

Ket :
Latihan buat Poster Iklan
dan
melukis Batik

GETAR SEBUAH HATI

Pagi itu
Ada embun yang menyapa
Turun dari kurun ratri
Beranjak kesepian meniti
Satu per satu

Sebelahku bangku kosong
Kosong pula buku dihadapanku

Saat ada kudengar ketukan pintu
dengan cepat kutoleh :
" Ketua kelas ada, pak?"

Saat ada detak-detak sepatu
Derapmukah itu?
Atau hanya detak-detak jemariku
Di atas meja
Yang menggenggam resah
Begitu sempurnanya

" Ach, gelisahku telah terpadu "

(episode jam sekolah)

Doa yang Pertama Kali Harus Ditanamkan kepada Seorang Anak

Rasulullah saw bersabda :
Wahai anak kecil, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu tentang beberapa hal :
jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu ; jagalah Allah, niscaya kamu akan menemukan Allah berada dihadapanmu ; jika kamu meminta sesuatu, mintalah kepada Allah, jika kamu memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah,apabila seluruh manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, sesungguhnya mereka tidak dapat memberikan manfaat kepadamu,kecuali dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk dirimu, dan apabila mereka berkumpul untuk mencelakakanmu, sesungguhnya mereka tidak dapat mencelakakanmu, kecuali dengan apa yang telah ditetapkan oleh Allah untuk dirimu. Sungguh pena-pena untuk menulis ketentuan itu telah kering dan lembaran-lembaran telah ditutup" (HR Ahmad)

Mengajar dengan Kegembiraan, dengan Ketulusan, dengan Cinta (bagian I)

Kubayangkan sejenak tempat ku mengajar...
kelas, ruang dan tempat duduk anak-anak, seperangkat alat tulis, buku absensi, buku daftar nilai, buku paket pelajaran....
Kubayangkan dan kudengarkan dengungan para siswa-siswi atau aku lebih senang dengan sebutan anak-anakku yang senantiasa tertarik dan memperhatikan aku, gurunya, " ibunya ".
Kuperhatikan tangan-tangan teracung dengan antusias,tubuh-tubuh condong ke depan penuh rasa ingin tahu, dan gemuruh suka cita ketika anak-anakku paham dan mengerti 90-100% ilmu yang kutransfer di dapatnya.
Subhanaallah...
Bangga, haru, sekaligus cemas... Ya Allah semoga apa yang kusampaikan, kuberikan pada anak-anakku setiap harinya selalu berada di jalan kebenaran, dan itu jalanMU.
Setiap aku melihat atau menemukan diantara anak-anakku tidak semangat dalam belajar, tidak mau mengerjakan latihan soal, atau lupa mngerjakan PR, bahkan melakukan hal-hal yang tidak perlu seperti usil pada teman, gaduh, dsb maka ku ingatkan pada mereka bahwa " Aku datang (ke sekolah) untuk belajar" dan nanti " Aku pulang bawa Ilmu". Dan rupanya itu cukup efektif untuk mengembalikan suasana/mood nya untuk belajar.
Aku sedang belajar bagaimana menjadi seorang GURU. Karena awalnya aku tidak punya cita-cita menjadi guru. Tetapi aku senantiasa terpikir dan punya keinginan " Setiap anak yang terlahir di dunia ini bisa hidup MANDIRI bukan karena kekayaan atau kebesaran nama Bapak-ibunya, melainkan karena ia punya modal: Pintar, Cerdas, Tidak Malas, Sosial, Peka, Arif, Peduli Sesama, Beriman". (Ya Allah, kabulkan doaku!)
Aku membaca buku Quantum teaching (BOBBI DePORTER,dkk) tentang cara " Mengorkestrasi Kesuksesan Siswa" dan baru sampai pada bagian " Mengorkestrasi Suasana yang Menggairahkan". Yang ingin kulakukan buat anak-anakku (yang kudapat dari buku itu) adalah Kekuatan-Terpendam Niat, Jalinan Rasa Simpati dan Saling Pengertian, Keriangan dan Ketakjuban, Pengambilan Resiko, Rasa saling memiliki, dan Keteladanan.
Untuk mewujudkan hal itu, untuk dapat menyajikan ORKESTRA PEMBELAJARAN. Aku HARUS menata PANGGUNGKU...!Menata panggung untuk belajar.
Segala sesuatu di ruang kelasku " berbicara ". Setiap detail mengabarkan sesuatu tentang diri ku dan sikapku terhadap hal mengajar dan belajar, itu benar!
Lingkungan kelasku bertaburan isyarat, dan secara sadar atau tidak, anak-anakku mengikuti isyarat-isyarat tersebut.Semua isyarat ini mewarnai pengharapan anak-anakku dan pada akhirnya, seluruh pengalaman belajar mereka.. itu benar juga!
" Panggungku" harus berhiaskan : 1.Suasana yang penuh kegembiaraan,2. Landasan atau kerangka kerja,3. Lingkungan berupa pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik, dan 4. Rancangan yang berupa penciptaan terarah.
Jika semua itu dapat kutata dengan cermat dan terlaksana....AMAZING!
Dan ORKESTRA siap untuk dipentaskan....! Subhanaallah...!
Tanpa kita sadari irama belajar mengalun dengan indah, dinamis... membuat anak-anakku merasa aman menikmati orkestrapembelajarnku, bahkan larut menyatu dalam tiap nada-nadanya, belajar dengan suasana menyenangkan dan tak terlupakan, bahkan tanpa mereka sadari "musik" yang kumainkan sudah selesai,mereka masih asyiik tanpa terasa bahwa sudah berhenti, waktunya habis, tapi mereka tak ingin usai.
Terasa kehangatan mereka memperlunak perlawanan seraya mereka membiarkan teman-temannya berbagi, tertawa, dan merayakan kegembiraan dan ketakjuban belajar. Itu benar...!
Ya Allah, bilakah semua ini dapat tercipta setiap masa, setiap waktu, sampai terwujud cita-cita seluruh anak-anakku? Sebagus apakah penampilan Orkestrasi Pembelajaranku? Benarkah keterlibatanku?
Karena setiap semua selesai, setiap kali tumbuh keraguanku... Aku Belum Bisa Apa-apa!

PERTANYAAN ANAK KECIL

mBok....
Adakah secarik kain bagiku
untuk esok pagi
sebagai pembungkus tubuhku
yang telah kering karena puasa?

Ataukah esok juga kucicipi
pintalan ketupat yang mengepul hangat
seperti yang mereka beli tadi
di depan kita?

Ataukah kita hanya akan kembali
mengumpulkan lembaran-lembaran koran
di alun-alun nanti
dan menghitungnya
seperti kita mengumpulkan lembaran-lembaran
hidup kita selama ini ?

Lalu adakah harapan lain
selain sekantung beras dan gaun bekas
pemberian Tuhan lewat mereka?

Ataukah kita harus berpuasa lagi
untuk mendapatkan lebih dari itu semua?

mBok....
Aku dingin
Aku lapar
Aku ingin itu lho mBok !
Bolehkah aku mengharapkannya besok?

(Puisi ini telah dimuat di Majalah "Gadis" tahun 1982 dengan nama Sita Sahamanta)

MALAM*****

Malam semakin larut
semakin hening
semakin kelam

Malam, kutiti waktu
detik demi detik
semakin lama
semakin kurasa

Malam bangkitkan anganku
Menimbun khayalku
Menimbun
Menghimpit
Menyesak
sesak….

SEPENGGAL KISAH

“ Jalan ini, panjang dan menanjak….
dan kadang-kadang menurun”, katamu
“ bahkan tak sedikit persimpangan…”
“ Mana yang akan kita tempuh dulu, adik? “
Menanjak, ke atas sana adalah cita-cita
Sedang yang menurun ini
adalah rasa hati kita….
“ Mana yang akan kita tempuh, adik ?”

Dan, dengan berbarengan….
tanpa banyak kata-kata dan ragu….
kaki kami sepakat
menelusuri kedua jalan itu….
Yang menanjak… cita-cita itu….!
Yang menurun rasa hati kita….

Tapi….
ada sejenak keraguan dalam batinku ini….
“ Jika kita turun menelusuri jalan ini….
tidak akan terpelanting dan terpelesetkah aku, mas ?”

Dan engkau dengan penuh kesabaran dan ketegaran
(atau keyakinan …?)
membimbing diriku
menggugah semangatku…

Rapatkan bahumu
Dan sandarkan padaku, katamu…!

Dan tiba-tiba ragu-ragu itu sirna
Dan tiba-tiba haru itu menjelma
Dan tiba-tiba cinta itu hadir
Dan menyejukkan kami yang terengah-engah
karena kebahagiaan ini…
****

Jumat, 06 Agustus 2010

EDELWAYS




Mudah-mudahan
Bunga ini
Belum layu
Kering….
Sebelum kau dapatkan
Harumnya….
Warnanya….
Maknanya….

(Yogya, 30 April 1984)

SAJAK BUAT DHEA

(hadiah dari sobatku yang pernah tinggal di AM Sangaji, Ygy)
Tepi pedesaan gersang
sore lengang
Saat bocah bermain layang-layang
Perawan Dhea lelap di surau
Sambil menghisap ibu jari dimulutnya yang lebar
Manakala angin bertiup seiring
Suara Adzan rebana hilang
Dhea terbangun ulah bocah, lancing
Berbisik kepadanya dalam isak tangis
Dan ketika hari mulai gelap
Seorang lelaki dengan genggam tangannya
Yang berat dan kuat
Mengulurkan sebuah rebana seraya berkata:
Kau; dalam seluruh waktu lewat hidupmu
Mainkanlah ini, bagi dia
Yang mempertaruhkan segalanya bagimu
Berbahagialah kau Dhea
(Dan aku teringat pada istriku
saat-saat setelah suara adzan petang
kami duduk berhadap-hadapan
dengan senyum memandang ke depan)

DI PANTAI TERBAUR RINDU

SENJA ITU KUPANDANGI PELANGI DI LANGIT
DI BATAS CAKRAWALA
DENGAN RASA ENTAH BAGAIMANA
WARNA-WARNANYA SEPERTI MENYEDOTKU
KE ALAM YANG TAK KUMENGERTI
BURUNG CAMAR YANG BERARAK PUTIH DI SAMODRA BIRU
MEMPERDENGARKAN CICITNYA YANG LEMBUT
PERTANDA KASIH SAYANG ITU SENDIRI
DAN AKUPUN DAPAT MERASAKAN ITU

SENJA ITU KUPANDANGI PELANGI DI LANGIT
DI BATAS CAKRAWALA
TENGGELAM MENINGGALKAN BAURNYA WARNA KEJINGGAAN
MEMBUAT AKU SEMAKIN JAUH MELAMUN
DAN MAKIN TERASA TERSUDUTNYA HATI
UNTUK MENYONGSONG RINDU
DAN BUNGA BUIH YANG AKAN BERKEMBANG
DIKARANG TAJAM


SENJA ITU KUDESAHKAN KATA
YANG TENGGELAM DILUBUK KALBUKU
DAN BIBIRPUN TERGETAR
SAAT KU SEBUT NAMAMU
****

SAJAK SEBELUM TIDUR (TENTANG KITA....)

Kukirimkan bintang pada tiap-tiap malammu.
Agar memberi cahaya pada gelapnya tidurmu
Agar mimpi-mimpi indah menjadi temanmu

Kukirimkan tetesan embun pagi esok hari
Agar terbasuh wajahmu yang terbangun tenang…
Menatap harap kesegaran dan semangat meniti
hari demi hari ( harimu…hari kita)

Lalu apa yang kukirim ketika siang hari…?

Cahaya dan sinar sang surya
Kukirim untuk menghangatkan langkahmu
yang saat ini sendiri….

Dan ketika senja mulai tiba…
Kukirim kabar dan cerita…
Aku masih ada disini…
Tetap menanti hari-hari kan berganti….
Dengan masih berbagi cerita….
denganmu….Cerita tentang kita ….
(....Juni  2010)